KRITIK ARSITEKTUR
Dyah Alia Fahrana Fildzahani
4TB02
22316228
Dalam mata kuliah Kritik Arsitektur kali
ini saya akan memberikan tanggapan dan masukan mengenai tempat hunian atau
rumah tinggal yang saya tempati dengan metode Interpretif. Kritik Interpretif
(Interpretive Criticism) yang adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak
menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat
yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi
pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam
penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau sudut pandang lain. Kritik
Interpretif terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah:
1.Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa) Menggugah
pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga
kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan
pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam
bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).
2. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri
seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.) Kritik dalam bentuk penghakiman dan
mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan
dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh
arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan
menjadi bangunan yang mempersona.
3. Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat
untuk melahirkan karya seni baru). Kritik ini menggunakan karya seni atau
bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya.
Kritik impresionis dapat berbentuk :
• Verbal discourse (narasi verbal puisi atau prosa).
• Caligramme (paduan kata)
• Painting (lukisan)
• Photo image (imagi foto)
• Modification of building (Modifikasi bangunan)
• Cartoon (menampilakan gambar bangunan dengan cara yang lebih
menyenangkan).
Kritik Interpretif Mengenai Tempat Tinggal
Menurut Siswono Yudohusodo (Rumah
Rakyat untuk seluruh rakyat 1991,432), Rumah adalah bangunan yang
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Fungsi lainnya yakni sebagai pelindung dari iklim dan makhluk
hidup lainnya serta tempat awal pengembangan kehidupan. Karena dirumah kita
dapat melihat keluarga berkumpul bersama dan menikmati momen yang berharga.
Bicara mengenai rumah, rumah yang baik
kiranya memenuhi syarat, dimana kita tahu bangunan yang baik menurut Vitruvius
harus memenuhi 3 sistem syarat yakni dari segi kekuatan (firmitas), fungsi
(utilitas) dan juga keindahan (venustas). Namun tidak hanya itu, yang
terpenting dari rumah adalah dampak terhadap penghuninya. Rumah tersebut
memberi pengaruh apa terhadap penghuni di dalamnya. Sehigga terjadinya
komunikasi antara penghuni dan rumah untuk saling terintegrasi.
Bagi saya rumah tidak harus melihat dari
faktor keindahannya saja setelah faktor kekuatan dan fungsi sudah terpenuhi,
karna nyatanya saat ini faktor ekonomis juga dipikirkan. Banyak rumah yang di
desain sedemikian rupa dan bahkan juga menggunakan bahan material yang
berkualitas dengan harga yang cukup mahal. Namun itu semua tergantung pengguna rumah,
karena keinginan dan kebutuhan setiap orang berbeda. Ada yang menyukai rumah
klasik dengan detail-detail ornamennya, ada yang menyukai rumah dengan gaya
minimalis yang lebih terlihat clean dan berkesan kekinian atau bahkan
ada pula yang menyukai rumah tradisional untuk menghadirkan kesan alam yang
kental.
Lebih dari itu, ada sesuatu
yang semestinya kita dapat dari suatu rumah, yakni rasa nyaman
yang hadir dari rumah tersebut. Seperti yang akan dibahas tentang rumah tinggal
ini. Rumah ini terletak di Jalan Taufiqurrahman, Beji Timur Kota Depok. Rumah
yang sudah memenuhi ketentuan bangunan (KLB, KDB, dan GSB) ini menggunakan
bahan material hebel yang diberi cat berwarna putih dan oranye dengan pagar
hijau tuanya yang bisa dibilang sudah tua namun masih berdiri tegap. Rumah ini
diapit oleh pepohonan dan taman yang sudah tidak terlalu terurus.
Rumah ini bisa dikatakan sebagai tempat
yang nyaman, hanya saja kurangnya perawatan dan pengurusan yang baik dari
pengguna rumah tersebut membuat rumah ini menjadi kurang sedap dipandang. Alangkah baiknya jika pengguna bisa lebih
memperhatikan kebersihan dan keadaan rumah tersebut agar rumah menjadi lebih
nyaman untuk ditinggali dan memiliki daya tahan yang maksimal terhadap faktor
internal maupun eksternal. Karena interaksi antara pengguna dan rumah sangat
dibutuhkan agar bisa memberikan dampak positif yang besar untuk rumah tersebut.