Senin, 03 Februari 2020

Tugas 2 Kritik Arsitektur


KRITIK ARSITEKTUR
Dyah Alia Fahrana Fildzahani
4TB02
22316228

Dalam mata kuliah Kritik Arsitektur kali ini saya akan memberikan tanggapan dan masukan mengenai tempat hunian atau rumah tinggal yang saya tempati dengan metode Interpretif. Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau sudut pandang lain. Kritik Interpretif terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah:

1.Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa) Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).

2. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.) Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.

3. Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru). Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya.
Kritik impresionis dapat berbentuk :
 • Verbal discourse (narasi verbal puisi atau prosa).
 • Caligramme (paduan kata)
 • Painting (lukisan)
 • Photo image (imagi foto)
 • Modification of building (Modifikasi bangunan)
 • Cartoon (menampilakan gambar bangunan dengan cara yang lebih menyenangkan).

Kritik Interpretif Mengenai Tempat Tinggal
Menurut Siswono Yudohusodo (Rumah Rakyat untuk seluruh rakyat 1991,432), Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Fungsi lainnya yakni sebagai pelindung dari iklim dan makhluk hidup lainnya serta tempat awal pengembangan kehidupan. Karena dirumah kita dapat melihat keluarga berkumpul bersama dan menikmati momen yang berharga.
Bicara mengenai rumah, rumah yang baik kiranya memenuhi syarat, dimana kita tahu bangunan yang baik menurut Vitruvius harus memenuhi 3 sistem syarat yakni dari segi kekuatan (firmitas), fungsi (utilitas) dan juga keindahan (venustas). Namun tidak hanya itu, yang terpenting dari rumah adalah dampak terhadap penghuninya. Rumah tersebut memberi pengaruh apa terhadap penghuni di dalamnya. Sehigga terjadinya komunikasi antara penghuni dan rumah untuk saling terintegrasi.
Bagi saya rumah tidak harus melihat dari faktor keindahannya saja setelah faktor kekuatan dan fungsi sudah terpenuhi, karna nyatanya saat ini faktor ekonomis juga dipikirkan. Banyak rumah yang di desain sedemikian rupa dan bahkan juga menggunakan bahan material yang berkualitas dengan harga yang cukup mahal. Namun itu semua tergantung pengguna rumah, karena keinginan dan kebutuhan setiap orang berbeda. Ada yang menyukai rumah klasik dengan detail-detail ornamennya, ada yang menyukai rumah dengan gaya minimalis yang lebih terlihat clean dan berkesan kekinian atau bahkan ada pula yang menyukai rumah tradisional untuk menghadirkan kesan alam yang kental.
Lebih dari itu, ada sesuatu yang semestinya kita dapat dari suatu rumah, yakni rasa nyaman yang hadir dari rumah tersebut. Seperti yang akan dibahas tentang rumah tinggal ini. Rumah ini terletak di Jalan Taufiqurrahman, Beji Timur Kota Depok. Rumah yang sudah memenuhi ketentuan bangunan (KLB, KDB, dan GSB) ini menggunakan bahan material hebel yang diberi cat berwarna putih dan oranye dengan pagar hijau tuanya yang bisa dibilang sudah tua namun masih berdiri tegap. Rumah ini diapit oleh pepohonan dan taman yang sudah tidak terlalu terurus.
Rumah ini bisa dikatakan sebagai tempat yang nyaman, hanya saja kurangnya perawatan dan pengurusan yang baik dari pengguna rumah tersebut membuat rumah ini menjadi kurang sedap dipandang.  Alangkah baiknya jika pengguna bisa lebih memperhatikan kebersihan dan keadaan rumah tersebut agar rumah menjadi lebih nyaman untuk ditinggali dan memiliki daya tahan yang maksimal terhadap faktor internal maupun eksternal. Karena interaksi antara pengguna dan rumah sangat dibutuhkan agar bisa memberikan dampak positif yang besar untuk rumah tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar